Kamis, 10 Mei 2018

Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Kedelai di Kab. Garut Banjarwangi



LPM dan SINOPSIS Budidaya Kedelai


LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Nama                                    :
Zawad Mushappudin
Wilayah pendampingan        :
Talagajaya
Waktu Pertemuan                 :
60 menit
Tempat                                 :
Rumah Ketua Poktan
Sasaran                                :
Petani/ Kelompok Tani Talagawangi I
Topik / Judul                         :
Budidaya Kedelai
T I K                                     :
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan petani/kelompok tani  mampu memahami mengenai Budidaya Kedelai dengan baik.
Hari / Tanggal                       :
Rabu , 01 November 2017
Metode                                 :
Ceramah dan diskusi
Alat dan Bahan :
a.    Alat                              :
b.    Bahan                          :

Laptop, In Focus
Power Point, Peta Singkap, Sinopsis
Langkah Kerja                      :


Pokok Kegiatan
Uraian Kegiatan
Waktu
Keterangan
Pendahuluan
Perkenalan
5 menit

Penjelasan tujuan
5 menit

Isi/Materi
Pemaparan kedelai
5 menit

Permasalahan umum budidaya kedelai
5 menit

Lingkungan tumbuh kedelai
5 menit

Tahapan budidaya kedelai
15 menit



Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk mengajukan pertanyaan.
15 menit

Penutup
Kesimpulan, do’a dan penutup
5 menit




Garut, 01 November 2017
Penyuluh



Gunawan
Pelaksana



Zawad Mushappudin


SINOPSIS
BUDIDAYA KEDELAI
Kedelai atau dalam bahasa latin Glycine Max masuk kedalam family Leguminoceae (kacang-kacangan) yang dicirikan dengan adanya bintil akar. Kedelai memiliki kadar protein sebanyak 37 – 39%. Berdasarkan ukuran, kedelai terbagi menjadi 3 ukuran yaitu berbiji kecil (bobot 100 biji < 10 gr), berbiji sedang (bobot 100 biji = 10 – 15 gr) dan berbiji besar (bobot 100 biji > 15 gr).
Permasalahan umum dalam budidaya kedelai adalah:
·         Kesuburan tanah;
·         Ketersediaan benih;
·         Gangguan hama dan penyakit;
·         Kesesuaian iklim;
·         Pengelolaan pasca panen.
Tanah dan iklim merupakan dua komponen tumbuh yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kedelai. Hal ini dikarenakan kedua komponen ini harus saling mendukung satu sama lain sehingga pertumbuhaan kedelai bisa optimal. Kedelai cocok ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat berpasir. Kedalaman olah tanah yang merupakan media pendukung pertumbuhan akar disesuaikan dengan jenis tanahnya. Drainase dan aerase tanah harus cukup baik. Suhu optimal perkecambahan kedelai adalah 30ºC dan suhu optimal pembungaan 24 – 25ºC dengan kelembaban 60 – 70%, pH tanah 5,8 – 7,0 dengan ketinggian < 600 mdpl. Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan pajang hari atau lama penyinaran sinar matahari, artinya tanaman kedelai tidak akan berbunga jika panjang hari > 15 jam. Kebutuhan air pada tanaman kedelai 100 – 400 mm/bulan. Selama masa stadia pemasakan biji, tanaman kedelai memerlukan kondisi lingkungan yang kering agar memperoleh kualitas biji yang baik.
Tahapan budidaya kedelai meliputi:
1.    Pengolahan tanah.
Pengolahan tanah bertujuan membersihkan gulma, menggemburkan tanah dan memberikan kondisi tempat biji yang ideal (sed-bed) untuk awal pertumbuhannya.
Proses pengolahan lahan meliputi pembersihan lahan, yaitu membersihakn lahan dari bebatuan, gulma dan tanaman lain. Proses selanjutnya yaitu pembuatan bedengan, yaitu membuat lahan pertanaman dengan cara mengolah tanah hingga gembur dan dikeringkan. Lebar bedengan biasanya 80 – 100 cm. setelah lana dikeringkan biasanya bedengan diberi pupuk kandang.
2.    Penanaman (bagi tanah yang belum pernah ditanami kedelai diperlukan inokulasi dengan Rhizobium.
Pembuatan lubang tanam sedalam 2 – 3 cm dengan jumlah benih per lubang tanam 2 – 3 benih lalu ditutup dengan pupuk kandang atau kompos yang telah matang dan ditutup jerami yang dihamparkan diatas permukaan tanah.
3.    Pemeliharaan
-          Penyulaman
Penyulaman dilakukan dengn cara mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau mati dengan tanaman/benih yang baru.
-          Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada umur 2 – 4 hst. Tujuan dari penyiangan adalah untuk mencegah terjadinya kompetisi dan menghilangkan inang hama atau penyakit.
-          Pengairan
Pengairan dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu sebelum tanam, umur tanaman 14 hst (pertumbuhan awal), umur tanaman 35 hst (berbunga) dan umur tanaman 60 hst (pengisian polong).
-          Pemupukan
Pemupukan didasarkan atas kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah atau berdasarkan rekomendasi pemupukan wilayah masing-masing.
Terdapat 3 cara pemupukan, yaitu dengan cara ditugal dengan jarak 7 – 10 cm dari pangkal batang, disebar disepanjang larikan dan dilarutkan.
-          Perlindungan hama dan penyakit
Terdapat dua cara perlindungan hama penyakit, yaitu dengan cara mekanik dan menggunakan pestisida.
4.    Panen dan pasca panen
Panen yaitu proses pemungutan atau pengambilan hasil dari tanaman yang sudah masak optimal yang dilakukan dengam cara memetik, memotong, mencabut bagian tanaman secara manual maupun dengan mesin pemanen.
Ciri-ciri kedelai siap panen adalah:
·         Sebagian besar warna daun menguning tetapi bukan karena serangan hama penyakit.
·         Buah/polong berwarna coklat dan retak-retak.
·         Batang tanaman berwarna kuning agak coklat.
·         Masak berdasarkan usia tanaman (tergantung varietas).
·         Panen dilakukan pada siang hari.
Cara panen dengan memotong dengan sabit dan mencabut batang pokok (tanah ringan berpasir).
Tahapan pasca panen kedelai yaitu:
-          Pengeringan brangkasan
Segera mungkin dijemur setelah pemungutan/pengumpulan. Kadar air kedelai minimal mencapai ± 18%. Ada 2 cara pengeringan yaitu dengan cara alami (dijemur menggunakan lantai jemur, para-para, terpal atau tikar dilakukan pembalikan agar kering merata dan dilakukan selama 2 -3 hari) dan mekanis (menggunakan alat pengering tipe bak dan dilakukan pembalikan agar kering merata)
-          Perontokan
Ada 2 cara perontoka yaitu dengan manual dengan ditumpuk sekitar 20 cm dan dipukul-pukul dengan kayu atau karet ban dan yang kedua dengan mekanis menggnakan power trasher dengan putaran mesin diperlambat sekitar 400 rpm.
-          Pembersihan
Pemisahan biji kedelai yang dirontokan dengan brangkasan. Pembersihan bisa menggunakan seed cleaner atau bisa juga dengan cara ditampi/diayak/disaring.
-          Pengeringan biji kedelai
Kadar air biji minimal mencapai 9 – 11%. Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara alami menggunakan sinar matahari dengan alas lantai jemur, para-para, terpal atau tikar dan dilakukan pembalika agar kering merata.
Dan cara yang kedua adalah cara mekanis dengan menggunakan alat pengering tipe bak dan dilakukan pembalikan agar kering merata.
-          Pengemasan dan penyimpanan
Benih yang akan disimpan sebaiknya dalam kondisi bersih, bebas hama penyakit, daya tumbuh tinggi dan kadar air benih 9 – 10%. Benih yang tidak segera ditanam disimpan dalam kemasan yang rapat/kedap air dan udara. Selama penyimpanan benih dikemas dalam plastik tebal 5 kg dan harus ditutup rapat. Tempat penyimpanan benih sebaiknya bersih, bebas dari hama penyakit serta diberi alas kayu agar tidak langsung bersentuhan dengan lantai, gudang tertutup rapat dengan satu pintu menghadap ruang insulasi sehingga tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Kemasan diberi label tentang isi produk. Apabila disimpan dalam waktu yang lama setiap 2 -3 bulan dijemur ulang dengan kadar air 9 -14%.

Pemateri



Zawad Mushappudin


LPM dan SINOPSIS Budidaya Kedelai


LEMBAR PERSIAPAN MENYULUH (LPM)

Nama                                    :
Zawad Mushappudin
Wilayah pendampingan        :
Talagajaya
Waktu Pertemuan                 :
60 menit
Tempat                                 :
Rumah Ketua Poktan
Sasaran                                :
Petani/ Kelompok Tani Talagawangi I
Topik / Judul                         :
Budidaya Kedelai
T I K                                     :
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan petani/kelompok tani  mampu memahami mengenai Budidaya Kedelai dengan baik.
Hari / Tanggal                       :
Rabu , 01 November 2017
Metode                                 :
Ceramah dan diskusi
Alat dan Bahan :
a.    Alat                              :
b.    Bahan                          :

Laptop, In Focus
Power Point, Peta Singkap, Sinopsis
Langkah Kerja                      :


Pokok Kegiatan
Uraian Kegiatan
Waktu
Keterangan
Pendahuluan
Perkenalan
5 menit

Penjelasan tujuan
5 menit

Isi/Materi
Pemaparan kedelai
5 menit

Permasalahan umum budidaya kedelai
5 menit

Lingkungan tumbuh kedelai
5 menit

Tahapan budidaya kedelai
15 menit



Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk mengajukan pertanyaan.
15 menit

Penutup
Kesimpulan, do’a dan penutup
5 menit




Garut, 01 November 2017
Penyuluh



Gunawan
Pelaksana



Zawad Mushappudin


SINOPSIS
BUDIDAYA KEDELAI
Kedelai atau dalam bahasa latin Glycine Max masuk kedalam family Leguminoceae (kacang-kacangan) yang dicirikan dengan adanya bintil akar. Kedelai memiliki kadar protein sebanyak 37 – 39%. Berdasarkan ukuran, kedelai terbagi menjadi 3 ukuran yaitu berbiji kecil (bobot 100 biji < 10 gr), berbiji sedang (bobot 100 biji = 10 – 15 gr) dan berbiji besar (bobot 100 biji > 15 gr).
Permasalahan umum dalam budidaya kedelai adalah:
·         Kesuburan tanah;
·         Ketersediaan benih;
·         Gangguan hama dan penyakit;
·         Kesesuaian iklim;
·         Pengelolaan pasca panen.
Tanah dan iklim merupakan dua komponen tumbuh yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kedelai. Hal ini dikarenakan kedua komponen ini harus saling mendukung satu sama lain sehingga pertumbuhaan kedelai bisa optimal. Kedelai cocok ditanam pada jenis tanah berstruktur lempung berpasir atau liat berpasir. Kedalaman olah tanah yang merupakan media pendukung pertumbuhan akar disesuaikan dengan jenis tanahnya. Drainase dan aerase tanah harus cukup baik. Suhu optimal perkecambahan kedelai adalah 30ºC dan suhu optimal pembungaan 24 – 25ºC dengan kelembaban 60 – 70%, pH tanah 5,8 – 7,0 dengan ketinggian < 600 mdpl. Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan pajang hari atau lama penyinaran sinar matahari, artinya tanaman kedelai tidak akan berbunga jika panjang hari > 15 jam. Kebutuhan air pada tanaman kedelai 100 – 400 mm/bulan. Selama masa stadia pemasakan biji, tanaman kedelai memerlukan kondisi lingkungan yang kering agar memperoleh kualitas biji yang baik.
Tahapan budidaya kedelai meliputi:
1.    Pengolahan tanah.
Pengolahan tanah bertujuan membersihkan gulma, menggemburkan tanah dan memberikan kondisi tempat biji yang ideal (sed-bed) untuk awal pertumbuhannya.
Proses pengolahan lahan meliputi pembersihan lahan, yaitu membersihakn lahan dari bebatuan, gulma dan tanaman lain. Proses selanjutnya yaitu pembuatan bedengan, yaitu membuat lahan pertanaman dengan cara mengolah tanah hingga gembur dan dikeringkan. Lebar bedengan biasanya 80 – 100 cm. setelah lana dikeringkan biasanya bedengan diberi pupuk kandang.
2.    Penanaman (bagi tanah yang belum pernah ditanami kedelai diperlukan inokulasi dengan Rhizobium.
Pembuatan lubang tanam sedalam 2 – 3 cm dengan jumlah benih per lubang tanam 2 – 3 benih lalu ditutup dengan pupuk kandang atau kompos yang telah matang dan ditutup jerami yang dihamparkan diatas permukaan tanah.
3.    Pemeliharaan
-          Penyulaman
Penyulaman dilakukan dengn cara mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau mati dengan tanaman/benih yang baru.
-          Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada umur 2 – 4 hst. Tujuan dari penyiangan adalah untuk mencegah terjadinya kompetisi dan menghilangkan inang hama atau penyakit.
-          Pengairan
Pengairan dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu sebelum tanam, umur tanaman 14 hst (pertumbuhan awal), umur tanaman 35 hst (berbunga) dan umur tanaman 60 hst (pengisian polong).
-          Pemupukan
Pemupukan didasarkan atas kebutuhan tanaman dan tingkat kesuburan tanah atau berdasarkan rekomendasi pemupukan wilayah masing-masing.
Terdapat 3 cara pemupukan, yaitu dengan cara ditugal dengan jarak 7 – 10 cm dari pangkal batang, disebar disepanjang larikan dan dilarutkan.
-          Perlindungan hama dan penyakit
Terdapat dua cara perlindungan hama penyakit, yaitu dengan cara mekanik dan menggunakan pestisida.
4.    Panen dan pasca panen
Panen yaitu proses pemungutan atau pengambilan hasil dari tanaman yang sudah masak optimal yang dilakukan dengam cara memetik, memotong, mencabut bagian tanaman secara manual maupun dengan mesin pemanen.
Ciri-ciri kedelai siap panen adalah:
·         Sebagian besar warna daun menguning tetapi bukan karena serangan hama penyakit.
·         Buah/polong berwarna coklat dan retak-retak.
·         Batang tanaman berwarna kuning agak coklat.
·         Masak berdasarkan usia tanaman (tergantung varietas).
·         Panen dilakukan pada siang hari.
Cara panen dengan memotong dengan sabit dan mencabut batang pokok (tanah ringan berpasir).
Tahapan pasca panen kedelai yaitu:
-          Pengeringan brangkasan
Segera mungkin dijemur setelah pemungutan/pengumpulan. Kadar air kedelai minimal mencapai ± 18%. Ada 2 cara pengeringan yaitu dengan cara alami (dijemur menggunakan lantai jemur, para-para, terpal atau tikar dilakukan pembalikan agar kering merata dan dilakukan selama 2 -3 hari) dan mekanis (menggunakan alat pengering tipe bak dan dilakukan pembalikan agar kering merata)
-          Perontokan
Ada 2 cara perontoka yaitu dengan manual dengan ditumpuk sekitar 20 cm dan dipukul-pukul dengan kayu atau karet ban dan yang kedua dengan mekanis menggnakan power trasher dengan putaran mesin diperlambat sekitar 400 rpm.
-          Pembersihan
Pemisahan biji kedelai yang dirontokan dengan brangkasan. Pembersihan bisa menggunakan seed cleaner atau bisa juga dengan cara ditampi/diayak/disaring.
-          Pengeringan biji kedelai
Kadar air biji minimal mencapai 9 – 11%. Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara alami menggunakan sinar matahari dengan alas lantai jemur, para-para, terpal atau tikar dan dilakukan pembalika agar kering merata.
Dan cara yang kedua adalah cara mekanis dengan menggunakan alat pengering tipe bak dan dilakukan pembalikan agar kering merata.
-          Pengemasan dan penyimpanan
Benih yang akan disimpan sebaiknya dalam kondisi bersih, bebas hama penyakit, daya tumbuh tinggi dan kadar air benih 9 – 10%. Benih yang tidak segera ditanam disimpan dalam kemasan yang rapat/kedap air dan udara. Selama penyimpanan benih dikemas dalam plastik tebal 5 kg dan harus ditutup rapat. Tempat penyimpanan benih sebaiknya bersih, bebas dari hama penyakit serta diberi alas kayu agar tidak langsung bersentuhan dengan lantai, gudang tertutup rapat dengan satu pintu menghadap ruang insulasi sehingga tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Kemasan diberi label tentang isi produk. Apabila disimpan dalam waktu yang lama setiap 2 -3 bulan dijemur ulang dengan kadar air 9 -14%.

Pemateri



Zawad Mushappudin